Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional Negara Indonesia
konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia, yakni konsepsi tahun 1968, tahun 1969 dan tahun 1972. Menurut konsepsi tahun 1968 dan 1969 ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan, sedang pada konsepsi 1972 ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan. Jika pada dua konsepsi sebelumnya dikenal istilah IPOLEKSOM (Panca Gatra), dalam konsepsi tahun 1972 diperluas dan disempurnakan berdasar asas Asta Gatra (Haryomataraman dalam Panitia Lemhanas, 1980: 95-96 dalam Triharso 2013).
konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia, yakni konsepsi tahun 1968, tahun 1969 dan tahun 1972. Menurut konsepsi tahun 1968 dan 1969 ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan, sedang pada konsepsi 1972 ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan. Jika pada dua konsepsi sebelumnya dikenal istilah IPOLEKSOM (Panca Gatra), dalam konsepsi tahun 1972 diperluas dan disempurnakan berdasar asas Asta Gatra (Haryomataraman dalam Panitia Lemhanas, 1980: 95-96 dalam Triharso 2013).
Pada tahun-tahun selanjutnya konsepsi ketahanan nasional
dimasukkan ke dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN), yakni mulai GBHN 1973
sampai dengan GBHN 1998. Adapun rumusan konsep ketahanan nasional dalam GBHN
tahun 1998 adalah sebagai berikut;
1.
Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang
selalu harus menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif
dielakkan dari hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul baik dari
luar maupun dari dalam, maka pembangunan nasional diselenggarakan melalui
pendekatan Ketahanan Nasional yang mencerminkan keterpaduan antara segala aspek
kehidupan nasional bangsa secara utuh dan menyeluruh.
2.
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi
dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Pada hakekatnya Ketahanan
Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara. Berhasilnya pembangunan nasional
akan meningkatkan Ketahanan Nasional. Selanjutnya Ketahanan Nasional yang
tangguh akan mendorong pembangunan nasional.
3.
Ketahanan Nasional meliputi ketahanan ideologi, ketahanan politik,
ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya dan ketahanan pertahanan keamanan.
Apabila menyimak rumusan mengenai konsepsi Ketahanan Nasional
dalam GBHN tersebut, kita mengenal adanya tiga wujud atau wajah konsepsi
Ketahanan Nasional, yaitu ;
1.
Ketahanan nasional sebagai metode, tercermin dari rumusan pertama
2.
Ketahanan nasional sebagai kondisi, tercermin dari rumusan kedua
3.
Ketahanan nasional sebagai doktrin dasar nasional, tercermin dari
rumusan ketiga
1. Pengertian
Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah
kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan sebagai cerminan
kemampuan bangsa dalam mengembangkan kekuatan nasional dan menjaga keutuhan
nasional.
2. Konsep Dasar
Ketahanan Nasional
a. Ketangguhan =
kekuatan yang menyebabkan atau dapat menanggulangi beban yang di pikulnya.
b. Keuletan
= usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan
tersebut untuk mencapai tujuan.
c. Identitas
= cirri khas suatu bangsa atau Negara dilihat secara keseluruhan.
d. Integritas
= kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa, baik unsure social
maupun alamiah, baik bersifat potensial maupun fungsional.
e. Ancaman
= hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha
ini dilakukan secara konseptual, criminal dan politis.
f. Hambatan
dan gangguan = hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang
bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsial.
3. Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia =
Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
Nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan tujuan Negara.
4. Hakekat Konsepsi
Ketahanan Nasional = Pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
secara seimbang, serasa dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan Nasional.
5. Sifat – sifat
Ketahanan Nasional
a. Mandiri
= Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri, bertumpu pada identitas dan
kepribadian. Kemaandirian merupakan prasyarat menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan.
b. Dinamis
= Berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan Negara serta kondisi
lingkungan strategis.
c. Wibawa
= Pembinaan ketahanan nasional yang berhasi akan meningkatkan kemampuan bangsa
dan menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.
d. Konsultasi
dan Kerjasama = Sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan
mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
aspek-aspek suatu negara yang sudah melekat pada negara itu. Oleh
karena itu unsur-unsurnya tidak sama dalam tiap negara. Trigatra meliputi
Geografi, Kekayaan alam, dan Kependudukan.
1.
Geografi
Geografi suatu negara adalah segala sesuatu pada permukaan bumi
yang dapat dibedakan antara hasil proses alam dan hasil ulah manusia, dan
memberikan gambaran tentang karakteristik wilayah kedalam maupun keluar.
Menurut letak geografinya, bentuk negara dapat dibagi dalam negara
yang berada di daratan, di lautan, atau keduanya.
1) Negara yang dikelilingi daratan.
Lingkungan negara ini bersifat serba daratan atau serba benua.
2) Negara dikelilingi lautan. Dapat
dibedakan dalam :
·
Negara kepulauan (Archipelagis state) adalah suatu negara yang
bersifat kepulauan (Archipelago)
·
Negara pulau (Island state), berbeda dengan negara kepulauan. Pada
negara pulau unsur darat lebih besar daripada unsur laut.
·
Negara mempunyai bagian wilayah yang bersifat kepulauan. Negaranya
sendiri bersifat negara daratan, tetapi mempunyai suatu bagian wilayah yang
bersifat kepulauan. Ini tidak dapat disamakan dengan Negara kepulauan.
·
“Circume marine” state adalah negara yang komponennya hanya dapat
dicapai melalui transportasi laut.
2.
Kekayaan alam
Kekayaan alam adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat
di bumi, di laut, dan di udara dalam wilayah suatu
negara yang dapat diperinci sebagai berikut :
a) Kekayaan alam yang digolongkan dalam :
·
Kekayaan alam hewani (fauna)
·
Kekayaan alam nabati (flora)
·
Kekayaan alam mineral (tambang)
b) Sifat kekayaan alam
·
Dapat diperbaharui (hutan, hewan, dll)
·
Tidak dapat diperbaharui (minera)
c) Keberadaan kekayaan alam
·
Diatmosfir (oksigen, sinar matahari dll)
·
Di permukaan bumi (fauna dan flora)
·
Di dalam bumi (barang tambang)
Sifat khusus kekayaan alam di bumi ini distribusinya tidak merata
dan tidak teratur, sehingga ada negara yang kaya dan Negara yang miskin akan
kekayaan alam. Perbedaan akan kekayaan alam ini menyebabkan adanya
ketergantungan antara negara yang satu dengan negara lainnya yang dapat
menimbulkan problema hubungan internasional yang kompleks. Bila kebutuhan suatu
negara tidak terpenuhi, maka negara tersebut akan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan tersebut dari negara lain dengan berbagai cara.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut itulah sering timbul
masalah-masalah politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Pemanfaatan
kekayaan alam yang tidak produktif akan mengundang campur tangan negara lain
terutama dari negara industry yang membutuhkan bahan baku bagi industrinya.
Oleh karena itu perlu dibina kesadaran nasional untuk memanfaatkan kekayaan
alam sebaik-baiknya, sehingga tercapai nilai guna yang maksimal bagi
kesejahteraan dan keamanan nasional.
3.
Kependudukan
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara.
Manusia adalah faktor penentu apa yang dilakukan atau tidak dilakukan disuatu
negara. Dengan kata lain manusia yang tinggal di suatu negara akan menentukan
apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan ketahanan nasional, dalam arti
manusialah yang akan mengusahakan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
suatu negara.
Masalah yang berkaitan dengan kependudukan adalah
a) Jumlah penduduk
Apabila jumlah penduduk bertambah akan bertambah pula jumlah
tenaga kerja yang akan dapat dimanfaatkan untuk produksi dan dapat meningkatkan
kesejahteraan kerja dan peningkatan keterampilan kerja agar kapasitas
berproduksi meningkat, sebab bila tidak, maka akan menambah pengangguran dengan
segala dampaknya akan dapat melemahkan ketahanan nasional
b) Komposisi penduduk
Komposisi penduduk menurut umur banyak mempengaruhi Ketahanan
nasional karena jika di presentase kelompok umur terbesar pada umur produktif
maka hal ini berarti akan dapat meningkatkan ketahanan nasional tetapi jika
yang terbesar kelompok umur non-produktif maka akan dapat melemahkan ketahanan
nasional.
c) Penyebaran penduduk
Penyebaran penduduk akan akan sangat besar pengaruhnya terhadap
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan nasional, karena penyebaran penduduk
akan berpengaruh langsung terhadap penyediaan tenaga kerja untuk mengelolah
kekayaan alam.
Namun pada kenyataan manusia ingin selalu bertempat tinggal di
daerah yang memungkinkan jaminan kehidupannya yang maksimal, hal ini
menyebabkan adanya daerah padat dan daerah jarang penduduknya. Untuk
menyebarkan penduduk tersebut pemerinah berupaya dengan melaksanaka program
transmigrasi dan penyebaran pembangunan pusat industry dan sebagainya, dan
diharapkan usaha tersebut akan dapat meningkatkan ketahanan nasional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kethanan ekonomi, antara lain :
Bumi dan Sumber Alam, meliputi :
·
Tenaga kerja
·
Modal
·
Industrialisasi
·
Teknologi
·
Hubungan ekonomi luar negeri
·
Prasarana
·
Manajemen
Implementasi Ketahanan Nasional
Implementasi
Ketahanan Nasional diartikan melaksanakan atau menggunakan kemampuan berupa
pengentahuan, keterampilan yang dilandasi sikap ulet dan tangguh untuk
mengembangkan daya saing bangsa sehingga menjadi bangsa yang kompetitif dan
dihormati di dunia.
Untuk
menjadikan bangsa yang berdaya saing, maka bangsa Indonesia harus mampu
memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan efisien, transparan, dan
accountable. Beberapa permasalah besar adalah masalah politik yang terkait
dengan kesiapan menghadapai globalisasi, politik luar negari yang bebas dan
aktif, masalah disintegrasi dan otonomi, sistem partai politik dan birokrasi.
Permasalah dalam bidang ekonomi adalah ekonomi biaya tinggin denga adanya
pungutan liar (pungli), kebijakan ekonomi yang tidak berorientasi produk
domestik, ekspor kebutuh pangan, dan masih kecilnya investasi. Masalah dalam
bidang sosial budaya dicerminkan rendahnya angka HDI (human development index)
pada tahun 2004 pada nomor 117 dari 175 negara, pendidikan 60% penduduk masih
SD, kesadaran akan lingkungan dan disiplin yang masih rendah. Kondisi ini di
atas tahun 2007 menurut data HDI, Indonesia masih berada pada posisi yang
banyak berubah yaitu berada pada urutan 103 dari 133 negara. Masalah dalam
bidang hukum adalah lemahnya penegakan hukum, banyaknya kasus korupsi, dan
pelanggaran HAM.
Model Ketahanan Nasional Negara Inggris
A. Geopolitik Inggris
1. Keadaan Geografis
Inggris yang memiliki nama lain Britania raya, merupakan negara bagian yang terbesar dan terpadat penduduknya bila dibandingkan dengan negara bagian lain, seperti Wales, Irlandia Utara dan Skotlandia, yang membentuk Persatuan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara (United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland). Wilayah Inggris meliputi 2/3 pulau Britania Raya, di sebelah utara berbatasan dengan Skotlandia dan barat dengan Wales. Sedangkan di selatan Inggris dipisahkan dengan Perancis oleh Selat Inggris. Letak astronomis : 50°LU - 61°LU dan 11°BB - 15°BB. Inggris merupakan negara maritim, karena mayoritas wilayahnya berupa lautan.
2. Politik dan Strategi
Dalam bidang perpolitikan, Inggris merupakan negara demokrasi yang berbentuk kerajaan dan berparlemen. Meskipun memegang jabatan yang paling tinggi di kerajaan dan menjabat sebagai kepala negara, Ratu Elizabeth II mempunyai kekuasaan politik yang sangat kecil, hanya memainkan suatu bagian yang resmi dalam proses berpolitik. Kekuasaan politik di tangan pemerintah yang dipilih (dikepalai oleh seorang Perdana Menteri dan Kabinet) didasarkan pada kekuatan dukungan yang ada di parlemen. Selama abad ini, pemerintahan selalu dibentuk oleh salah satu dari ketiga partai politik utama yaitu partai buruh, konservatif dan liberal-demokrat. Pemerintahan koalisi jarang terjadi dalam sejarah politik Inggris. Ada juga dua partai nasional satu di Wales (Plaid Cymru) dan satu di Scotland (The Scotish National Party), seperti juga beberapa partai nasional di Irlandia Utara.
Strategi yang diambil oleh Inggris, tak lepas dari pengaruh aspek geografi negaranya yang berbasis kelautan. Sehingga Inggris berupaya memaksimalkan potensi yang dimilikinya dengan membentuk armada laut dan berusaha menguasai pantai-pantai benua, paling tidak menyewanya. Selain itu laut merupakan sumber kehidupan, sumber daya alam banyak terdapat di laut, oleh karena harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya.
Selain digunakan sebagai bentuk pertahanan, armada Inggris juga digunakan untuk melakukan kolonialisme dan imperialisme ke negara-negara jajahannya, baik untuk memperluas wilayah maupun untuk mendapatkan sumber daya alam berharga sekaligus juga pasar. Teori yang paling mempengaruhi adalah Lebensraum. Teori ini berpandangan bahwa negara merupakan suatu organisme, yang memiliki kecerdasan intelektual serta memerlukan ruang hidup.Tak ada satupun negara yang dapat hidup mandiri secara mutlak, karena keterbatasan-keterbatasan dan tidak meratanya ketersediaan Sumber Daya Alam, setiap negara akan mengalami interdependensi, atau keadaan saling membutuhkan. Teori ini pun berpandangan bahwa satu bagian dunia yang relatif mempunyai persamaan dalam sifat-sifat geografis, ras, kebudayaan dan sebagainya. dapat disatukan dalam satu kesatuan wilayah.
Dalam sejarah dan perkembangannya, kemenangan armada laut Inggris mengilhami strategi global dunia mengenai konsep sea power yang ditulis oleh Kapten Angkatan Laut AS Alfred Thayan Mahan yang menekankan pada penguasaan laut untuk menguasai dunia dengan didukung armada dan angkatan laut yang kuat di tahun 1793-1815. Selanjutnya muncul Mackinder yang mengemukakan konsep land power dimana konsep tersebut dikenal dengan heartland. Hal ini sangat bersebrangan dengan konsep sea power.Mahan yang menekankan pada penguasaan atas lautan. Mackinder melihat heartland sebagai “pusat dunia” yang memiliki berbagai potensi dan harus bisa dikuasai oleh Inggris karena jika tidak demikian maka akan membahayakan dan mengancam posisi Inggris sebagai kekuatan besar ketika itu. Bahkan di bidang pengembangan air power (teori Seversky) pun Inggris dipandang berpotensi juga, karena kemajuan teknologi yang dimilikinya saat itu. Salah satu contoh penerapan strategi geopolitik dari Inggris adalah pada Abad 15 masa kependudukan Belanda di Hindia Belanda, dimana kehadiran Belanda di Asia Tenggara sebagai partner bawahan yang berguna untuk menahan ekspansi Prancis raksasa Eropa, rival utama Inggris di lautan. Maka dari itu Inggris, yang merupakan salah satu anggota Uni Eropa, tidak menggabungkan dirinya dalam Eurozone, sehingga tidak dapat ikut campur dlaam pengambilan keputusan dalam Uni Eropa. Di samping itu Inggris juga tidak menggunakan mata uang bersama Uni Eropa, yakni Euro, dan memilih untuk tetap menggunakan mata uangnya sendiri, yaitu Poundsterling. Secara geografis wilayah Inggris berupa kepulauan yang sangat luas dan terpisah dari daratan Eropa. Wilayah laut yang cukup luas menjadi salah satu kekuatan yang diandalkan oleh Inggris yang tidak dimiliki oleh semua negara Uni Eropa lainnya. Inggris membangun armada dan angkatan laut terkuat di seluruh samudera. Jika dianalisis secara geopolitik, maka perilaku Inggris tersebut dapat dilihat dalam teori Sea Power yang diungkapkan oleh Alferd T. Mahan (1957), yang merupakan seorang Kapten Angkatan Laut Amerika Serikat. Dalam hal ini Inggris menguasai dan melakukan ekspansi wilayah laut, di mana ia menekankan pada bagaimana pentingnya bagi suatu negara kepulauan untuk dapat menguasai laut sebagai instrumen pengamanan dan ketahanan negara dalam rangka mengamankan kepentingan nasionalnya. Masih menurut Mahan (1957) kuat tidaknya militer suatu negara bergantung pada kekuatan armada laut yang dimilikinya dan sesuai dengan faktor geografisnya. Untuk itu penting bagi suatu negara kepulauan untuk memahami pentingnya mengembangkan kekuatan laut sebagai bentuk pertahanan negara pula. Selain laut, strategi geopolitik lain Inggris adalah adanya niat untuk mempertahankan imperiumnya dengan cara bekerjasama dengan Amerika Serikat dan Perancis. Kecenderungan Inggris untuk selalu memihak pada Amerika Serikat disebabkan oleh kedekatan politik keduanya.
B. Sea Power ( Teori Geopolitik Inggris )
Sir Walter Raleight (1554 - 1618) lebih menekankan pada wawasan maritim. yaitu penguasaan laut yang bertujuan untuk menguasai perdagangan. Dengan tujuan tersebut maka akan dengan sendirinya terjadi penguasaan kekayaan dunia. Geoplitik demikian pada akhirnya bertujuan akhir terhadap penguasaan dunia, dan untuk itu diperlukan keseriusan dalam pembangunan armada laut.
Kesimpulan
Model Ketahanan Nasional negara Inggris adalah model Alfred Thayer Mahan. Dalam bukunya The Influence Seapower on History,Alfred Thayer Mahan menjelaskan bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
a. Letak geografis
b. Bentuk atau wujud bumi
c. Luas wilayah
d. Jumlah penduduk
2 Tulisan tentang Ketahanan nasional kedua negara ini yaitu :
Ketahanan Indonesia mencakup pada aspek negara yang melandasi kegiatan bernegara negara ini. Sedangkan, ketahanan Inggris di atur sepenuhnya oleh kalangan raja raja di sana.
Comments
Post a Comment