TUGAS 2 IBD
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Hubungan antara
masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan
kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan
berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang
tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan
merupakan hubungan yang saling menentukan.
A. Penduduk dan Masyarakat
1. Definisi Penduduk dan
Masyaraka
· Penduduk : Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ.
Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di
daerah lain.
· Masyarakat: Sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar
dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat
adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah
sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu
sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
2. Piramida Penduduk
Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam
negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida
penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga, di mana jumlah penduduk pada sumbu
X,
sedang kelompok usia (cohort) pada sumbu
Y.
Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk
perempuan di bagian kanan.
Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk
dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang
rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya
hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua.
Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup
rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang
menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.
3. Dinamika Penduduk
Dinamika
penduduk menunjukkan adanya faktor perubahan dalam hal jumlahpenduduk yang
disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk.
Penduduk
bertambah tidak lain karena adanya:
·
unsur lahir dan mati
·
datang dan pergi
dari penduduk itu sendiri.
Pertambahan
penduduk alami diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian. Unsur penentu dalam
pertambahan penduduk adalah!
·
Fertilitas
adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap
seribu penduduk dalam satu tahun.
·
Mortalitas
adalah tingkat kematian secara kasar disebut Crude Date Rate (CDR), yaitu
jumlah kematian pertahun perseribu penduduk.
·
Migrasi
adalah aspek gerakan dinamis kehidupan kelompok dalam ruang. Minimal 6 bulan atau 1 tahun.
4. Pengendalian Jumlah Penduduk
Pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi
pertumbuhan penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah
penduduk sejak zaman dahulu kala. Salah satu contoh pengendalian penduduk yang
dipaksakan terjadi di Republik Rakyat
Tiongkok yang terkenal
dengan kebijakannya 'satu anak cukup'; kebijakan ini diduga banyak menyebabkan
terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang dipaksakan, serta
sterilisasi wajib.
Indonesia juga menerapkan pengendalian penduduk, yang
dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB), meski program ini cenderung
bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan
tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.
B. Kebudayaan
1. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh
pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku,
dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
2.
Dampak
Masuknya Budaya Asing bagi Indonesia
a.
Damapak
Positif
· Perubahan tata nilai dan sikap.
· Pola pikir masyarakat yang berubah, dan menuju
masyarakat yang modern.
· Berkembangnya ilmu pengetahuan dan juga
teknologi, sehingga masyarakat bisa mengetahui informasi yang ada di Indonesia
dan di dunia
· Tingkat kehidupan yang lebih baik.
· Sikap yang lebih baik seperti, disiplin, sigap
dan lain sebagainya.
· Bermunculan produk-produk luar negeri yang
diproduksi di Indonesia, membuat terciptanya lapangan pekerjaan dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.
· Dapat memperkaya keberagaman budaya Indonesia
bila dimanfaatkan dengan baik.
b.
Dampak
Negatif
· Pola hidup konsumtif.
· Sikap individualistis.
· Gaya hidup kebarat-baratan.
· Kesenjangan sosial.
· Menggunakan busana yang idak sesuai dengan
norma yang berlaku di Indonesia.
· Materialistis.
· Budaya hidup bermewah-mewahan.
· Tersingkirnya produk dalam negeri, karena
masyarakat cenderung memilih ke barang impor yang anggapannya memiliki merk dan
kualitas tinggi.
· Dengan masuknya budaya asing tersebut, maka
akan menyebabkan lemahnya nilai-nilai budaya bangsa, dan masyarakat lama-kelamaan
akan meninggalkan budaya Indonesia yang dianggapnya sudah kuno.
· Terjadinya perubahan budaya, misalnya pada
masa lalu masyarakat akan mengunjungi rumahnya apabila ada hal yang ingin
disampaikan, akan tetapi karena sudah ada handphone dan tekhnologi canggih maka
dapat melalui pesan singkat atau telephone. Ini akan membuat hubungan antara
keduanya tidak sedekat apabila langsung bertemu (bersilaturahmi).
· Minat terhadap budaya Indonesia semakin
berkurang karena beralih ke budaya barat, sebagai contoh anak muda akan lebih
minat dengan tarian modern (dance) daripada tari-tarian tradisional (misal :
tari jaipong).
· Anak-anak Indonesia lebih sudak bermain game
online daripada mainan-mainan tradisional seperti main kelereng, gangsingan,
dan lain sebagainya.
C.
Daftar
Pustaka
D.
Kesimpulan
Hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan,
ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari
masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu
masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh
kebudayaan.
Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang
mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di
daerah lain. Untuk mengetahui perkembangan penduduk kita dapat menggunakan
piramida penduduk. Dan juga pada setiap negara diperlukan adanya pengendalian
jumlah penduduk.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi
tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Masuknya kebudayaan asing idak muluk hanya tentang kenegaifan saja
tetapi ada juga hal positifnya. Maka dari itu, diperlukan sebuah filter (penyaring) dalam menghadapi
daangnya kebudayaan asing.
Comments
Post a Comment