CASH FLOW

Definisi, perhitungan, penyusunan dan contoh dalam satu periode.

Definisi cash flow 
Arus Kas atau Cash Flow adalah gambaran mengenai jumlah uang yang masuk (cash in flow) dan jumlah uang yang keluar (cash out flow). Arus kas atau cash flow dalam keuangan keluarga sedikit berbeda dengan cash flow dalam perusahaan. Dalam keuangan keluarga, cash flow yang dimaksud adalah cash flow sesuai dengan cash basis. Sebagai informasi, dalam bisnis atau perusahaan dikenal cash basis dan accrual basis.
  • Cash Flow yang positif berarti: penghasilan Anda lebih besar dari pada pengeluaran.
  • Cash Flow yang negatif berarti: penghasilan Anda lebih kecil dari pada pengeluaran.
Dua jenis cash flow, yaitu

  • Pemasukan (cash in flow): uang masuk ke dalam rekening atau dompet Anda.
  • Pengeluaran (cash out flow): uang keluar dari rekening atau dompet Anda.
3 Jenis Pemasukan dalam Cash Flow Individu dan Keluarga
Dilihat dari jenisnya, penghasilan dibedakan menjadi tiga jenis yaitu penghasilan aktif, penghasilan dari keuntungan investasi dan penghasilan pasif. Ketiganya memiliki definisi, peran dan manfaat yang berbeda.
  • Penghasilan Aktif adalah penghasilan yang didapatkan karena seseorang bekerja menukarkan waktu, tenaga dan pikiran untuk mendapatkan uang. Contoh gaji, bonus, tunjangan, fee, honor, komisi dan lain sebagainya.
  • Penghasilan Hasil Investasi adalah penghasilan yang didapatkan karena uang Anda bekerja menghasilkan pemasukan. (Jadi uang bekerja untuk mendapatkan tambahan uang). Contoh penghasilan dari bunga deposito, penghasilan dari keuntungan penjualan saham, penghasilan dari dividen saham, keuntungan dari kupon obligasi dan lain sebagainya.
Penghasilan Pasif adalah penghasilan yang didapatkan karena aset Anda bekerja menghasilkan pemasukan. (Jadi aset bekerja untuk mendapatkan uang). Contoh penghasilan dari uang sewa rumah tahunan, penghasilan dari royalty musik, penghasilan, penghasilan dari iklan di website dan lain sebagainya.

 2 Jenis Pengeluaran dalam Cash Flow Individu dan Keluarga
Pengeluaran secara umum dibedakan menjadi dua jenis yaitu pengeluaran produktif dan pengeluaran konsumtif.
  • Pengeluaran produktif adalah pengeluaran yang bertujuan untuk membeli aset (baik aset kertas maupun aset nyata).
  • Pengeluaran konsumtif adalah pengeluaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup (baik keinginan maupun kebutuhan).
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
1. Cash inflow
Cash inflow adalah aliran uang yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan uang (penerimaan uang). Aliran uang masuk (cash inflow) terdiri dari:
•    Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
•    Penagihan piutang dari penjualan kredit.
•    Penjualan aktiva tetap yang ada.
•    Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
•    Pinjaman/hutang dari pihak lain.
•    Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

2. Cash out flow

Cash out flow adalah aliran uang yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran uang. Aliran uang keluar (cash out flow) terdiri dari :
•    Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
•    Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
•    Pembelian aktiva tetap.
•    Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
•    Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
•    Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan aliran uang ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan aliran uang harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Perhitungan cash flow 

Seperti yang telah diketahui bersama, bahwasanya semua kegiatan investasi dimulai dan diukur dengan uang dan waktu. Oleh karena itu, perhitungan kelayakan investasi didasarkan pada aliran uang masuk (cash flow) dan nilai uang yang dikaitkan dengan waktu (time value of money). Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber yang ada. Yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan yang akan diperoleh pada masa-masa yang akan datang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu perlu dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan. Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan diperoleh dimasa yang akan datang perlu dilakukan perhitungan secara cermat dengan membandingkan data dan informasi yang ada sebelumnya. Begitu juga dengan estimasi biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk jenis-jenis biaya yang akan dikeluarkan perlu dirinci serinci mungkin. Semua ini tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas (cash flow). Jadi cash flowmerupakan aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mengambarkan berapa uang yang masuk (cash in) keperusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut juga menggambarkan uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Dengan dibuatnya aliran kas perusahan ini, hal ini dapat memudahkan para investor untuk dapat menilai kelayakan investasi secara finansial.
Ada 2 cara dalam menghitung cash flow, yaitu:
1.      Kas Masuk Bersih= EAT+ Penyusutan.
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal sendiri.
2.      Kas Masuk Bersih= EAIT+Penyusutan+Bunga (1-tax)
J    Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal pinjaman.

Penyusunan cash flow 

Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:
1. Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan
3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi deficit.
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan PT. Usaha Anda yang bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam bulan.
Untuk menyusun proyeksi arus kas untuk bulan January sampai dengan bulan juni, dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :
• Saldo kas awal Rp 10,000,000
• Saldo kas minimum yang harus dipertahankan sebesar Rp 10,000,000/bulan
• Platfond pinjaman yang diberikan oleh bank adalah sebesar Rp 50,000,000 dengan bunga 10 % flat jangka waktu 1 tahun, tetapi pencairannya sesesuaikan dengan kondisi arus kas pada perusahaan.
ESTIMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
PT.USAHA ANDA
Periode januari – February 2006
(dalam jutaan rupiah)
ASUMSI PENERIMAAN
ASUMSI PENGELUARAN
Dari asumsi penerimaan dan pemasukan yang akan didapat pada enam bulan mendatang maka dapat disusun estimasi penerimaan dan pengeluaran dibawah ini :
Setelah menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran, dapat terlihat bahwa pengeluaran pada bulan January lebih besar dari penerimaannya, sehingga perusahaan mengalami deficit sebesar Rp 2,000,000. untuk menutupi deficit tersebut perusahaan menggunakan fasilitas pinjaman yang diberikan oleh bank. Besarnya pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan, dalam hal ini maka untuk menjaga saldo kas minimum yang harus dipelihara perusahaan maka perusahaan menggunakan pinjaman dana sebesar Rp 2,000,000 dengan syarat ketentuan diatas. Untuk melihat apakah perusahaan tersebut fleksibel atau tidak maka dapat dilihat estimasi cash flow di bawah ini :
Dari estimasi tersebut, kas perusahaan menunjukan hasil yang surplus dan perusahaan dapat mengembalikan pinjaman bank sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan pada akhirnya perusahaan tersebut secara financial dapat dikatakan flexible.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita lihat manfaat dari cash flow
1. Cash flow merupakan alat pengkontrol keuangan perusahaan dan sebagai alat ukur keberhasilan dalam mencapai target yang di tetapkan, dapat juga digunakan sebagai alat penaksir kebutuhan di masa yang akan datang..
2. Dalam penyusunan cash flow harus diperhatikan yang mana saja yang dapat mempengaruhi dan yang tidak dapat mempengaruhi contoh; pengakuan adanya kerugian piutang, adanya pengkuan atau pembebanan depresiasi, adanya pembayaran stock defidend merupakan sesuatu yang tidak mempengaruhi cash flow.
3. Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash flow dapat menilai kemampuan perusahaan dalam mambayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.
4. Pada intinya aliran cash flow dengan sumber-sumber dan penggunaan dana adalah sama dan perhitungan penerimaan cash flow hanya memasukan penjualan secara tunai sedangkan hasil penjualan kredit baru akan dimasukan setelah benar-benar diterima secara tunai.
5. Dalam penerapannya sebelum membuat cash flow, tentukan besarnya kas minimum yang tersedia (safety cash balance), apabila pada estimasi cash out flow lebih besar dari pada cash flow in maka akan terjadi deficit. Salah satu cara untuk menutup deficit tersebut adalah dengan mengajikan pinjaman ke bank

6. Asumsi merupakan suatu konsep dasar yang harus diterapkan walau pun angapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, semakin banyak anggapan yang digunakan (pada umumnya tidak sesuai kenyataan) akan banyak kelemahan pada analisa tsb

Metode Cash Flow Langsung (Direct)

Standar yang digunakan dalam laporan keuangan terdiri dari kegiatan operasional, investasi, dan penandaan. Nah, ada dua metode penyusunan cash flow yang tersedia, yakni langsung (direct) dan tidak langsung (indirect). Perbedaan keduanya terletak pada kegiatan operasional. Pada metode langsung, cash flow dari kegiatan operasional diperinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Lalu, kedua cash flow tersebut masih akan diperinci kembali menjadi beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas.
Contoh cash flow suatu satu perusahaan selama satu periode
PT LFC
LAPORAN CASH FLOW
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2020
(dalam rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasional
Kas yang di terima oleh pelanggan                                                            800,000.00

Dikurangi:
                        Kas untuk membeli persediaan                                        (400,000.00)
                        Kas untuk membayar biaya operasi                                 (100,000.00)
                        Kas untuk membayar biaya bunga                                  (20,000.00)
                        Kas untuk membayar pajak                                               (30,000.00)
                                                                                                                                    (550,000.00)
Aliran kas bersih dari kegiatan operasional                                       250,000.00
Aliran kas yang berasal dari investasi
Kas yang masuk dari penjualan investasi                                              (60,000.00)
Kas keluar untuk membeli peralatan                                                       (150,000.00)
Aliran ks bersih untuk kegitan investasi                                                          (90,000.00)

Aliran kas dari kegiatan keuangan:
Kas yng di terima dari penjulan saham                                                   200,000.00

Dikurangi:
                       
                        Kas untuk membayar dividen                                            (25,000.00)
                        Kas untuk membayar utang obligasi                               (125,000.00)
                                                                                                                                    (150,000.00)

Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan                                                50,000.00

Kenaikan kas                                                                                                          210,000.00
Saldo kas pada awal tahun                                                                                 50,000.00
Saldo kas pada akhir tahun                                                                                260,000.00

Referensi cash flow 

  5. https://sleekr.co/blog/contoh-cash-flow-mudah/
  


Comments

Popular posts from this blog

Kasus Indisipliner Mamadou Sakho

Rusaknya Sumber Daya Alam Bumi (PLH UG)

Ekologi Dalam Alam Liar (PLH UG)